RADENSALEH, METRO-Wali Kota Padang Hen­dri Septa menyambut baik adanya perubahan pene­tapan nama sebuah jalan di Kota Padang yang diberi nama Jalan Jaksa Agung R. Soeprapto.Peresmian pe­ne­tapan nama baru jalan ter­sebut ditandai pem­bukaan se­lubung papan nama jalan oleh Wali Kota Hendri Septa bersama Ke­pala Kejaksaan Tinggi (Ka­jati) Sumbar Yus­ron di de­pan kantor Kajati PADANG METRO-Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Anwarudin Sulistyono, mengusulkan kepada Wali Kota Padang, agar nama mantan Jaksa Agung ke 4 yakninya R Soeprato dijadikan nama salah satu jalan di Kota Padang. Kajati menjelaskan, bahwa pemberian nama Jalan Jaksa Agung R Soeprapto ini bermula perintah dari Jaksa NamaJalan Terunik di Padang. Eriandi Eriandi. Minggu, 9 September 2018 | 16:45. PADANG - Ada anekdot yang cukup menggelitik. Penyanyi Ayu Tingting yang hidup di era milenial justru dianggap gagap teknologi (gaptek). Terbukti dalam lagunya, ia tak mampu menemukan alamat pacarnya. Dirinya merasa tertipu dengan "Alamat Palsu". Vay Tiền Nhanh. Traveler ingin melihat atau mengunjungi Samudra Hindia? Setidaknya Traveler mencicipi hal-hal menarik yang terdapat di sebuah kota terbesar dan sekaligus ibukota dari Provinsi Sumatera Barat. Kota besar yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia dan dikelilingi oleh perbukitan yang ketinggiannya mencapai PadangAwal cerita dari lahirnya Kota rendang ini berawal dari zaman Kerajaan Pagaruyung dimana Kota Padang ini tidak lepas dari perannya yang adalah kawasan rantau Minangkabau yang dimana Kota Padang sendiri sebenarnya digunakan sebagai perkampungan nelayan di Muara Batang Arau lalu berubah menjadi pelabuhan pada saat VOC. Diawali dari kehadiran VOC, seiring dengan kehadiran orang-orang asing yang hijrah ke kota ini, semakin lama Kota Padang mengalami modernisasi dan pada akhir penjajahan, mereka mengalami perluasan juga hingga Kota Padang menjadi sebuah kota yang kita kenal sampai saat Wisata Di Padang1. Museum AdityawarmanMuseum ini diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977 dengan nama Adityawarman yang adalah salah seorang raja Malayapura pada abad ke 14. Museum yang bentuk bangunannya menyerupai Rumah Gadang ini mempunyai berbagai koleksi yang telah dibagi menjadi 10 jenis. Lalu juga ada duplikat dari patung Bhairawa dan patung Amoghapasa. Kedua patung itu adalah benda purbakala peninggalan kerajaan Masjid MuhammadanTraveler mengunjungi berbagai bangunan tua yang berada di kawasan Pelabuhan Muara yang adalah cikal bakal lahirnya kota Padang. Misalnya seperti Masjid Muhammadan. Masjid yang didirikan pada tahun 1843 oleh komunitas keturunan India ini berwarna hijau dan bercorak seperti India. Masjid hijau ini mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan umat Muslim dalam sejarah kota Padang. Saat ini, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga dijadikan sebagai sarana pendidikan dan Pantai Aie Manih Pantai Air ManisSetelah Traveler mengunjungi berbagai bangunan bersejarah di Kota Padang dan mengetahui tentang Padang itu sendiri, saatnya Traveler mengunjungi sebuah lokasi dari cerita rakyat yang berjudul Malin Kundang. Pantai yang berada di Kecamatan Padang selatan, Kota Padang, Sumatra Barat ini sangat indah dan dipenuhi berbagai reruntuhan yang diduga adalah kapal Malin Kundang yang hancur serta juga ada patung Malin Kundang yang telah dikutuk menjadi Lembah ArauBuat traveler yang suka trekking, Lembah Harau bisa menjadi pilihan. Lembah yang terletak sekitar jam dari Bukit Tinggi merupakan Cagar Alam dengan luas sekitar 669 hektar terletak di antara 2 tebing setinggi 100 meter. Dan panorama alamnya semakin cantik dengan adanya 4 air terjun dengan daya tarik yang berbeda satu sama ada beberapa tempat menarik lainnya seperti Pantai Nirwana, Air Terjun Tiga Tingkat, Pantai Caroline, dan Taman Sitti Juga Serunya Liburan Akhir Tahun di 5 Kota ini!Kegiatan Yang Menarik Di PadangSelain mengunjungi berbagai Pantai yang ada di Kota Padang, Traveler dapat mengunjungi Miniatur Makkah apabila ingin naik haji namun belum tahu harus melakukan apa saja disana, berjalan-jalan di sekitar Kampung Cina, Snorkeling di Pulau Pagang, menyaksikan indahnya Jembatan Siti nurbaya pada malam hari, dan berbagai kegiatan menarik lainnya yang hanya ada di Kota Khas Padang1. RendangIngat Kota Padang, ingat masakan terlezat di dunia. Rendang adalah kuliner asal Sumatera Barat dengan bumbu khas yang sangat lezat dan nikmat. Kuliner yang bisa ditemui di seluruh penjuru Indonesia ini pernah dinobatkan menjadi makanan terlezat di dunia berdasarkan suvey CNN mengalahkan Massaman Curry dari Negara Sate PadangSate Padang adalah daging sapi atau ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditusukkan dengan rapi bersusun pada tusuk sate lalu dicampur dengan bumbu kuning khas Dendeng BaladoSatu lagi masakan khas Padang yang sangat nikmat. Dendeng Balado yang kuliner berbahan daging kering yang diiris tipis ini awalnya ditemukan oleh masyarakat Minangkabau yang kemudian dikeringkan dan dapat disimpan selama banyak lagi kuliner enak dan nikmat dari Padang, seperti Soto Padang, Kalio Dagiang, The Talua, dan Karupuak tips budget traveling yang bisa membantu dalam merencanakan liburan anda. Selain jalur darat, ada banyak transportasi udara yang berangkat tujuan Bandara Minangkabau International Airport seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Batik Air, dll bisa dilihat di Daftar Maskapai tertarik Jalan-jalan ke Kota Padang Sumatera Barat? Cek langsung harga promo tiket pesawat murah tujuan Padang di Airpaz. Happy Traveling! Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini Kota Padang menyimpan banyak sejarah, salah satunya sejarah nama-nama jalan Padang, Kota Padang telah eksis sejak masa kolonial Belanda. Kota ini menyimpan banyak sejarah yang sering luput oleh warganya. Salah satunya sejarah nama-nama jalan. Dahulu, kebanyakan nama jalan di Padang kental dengan nuansa Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, sebagian besar nama jalan diubah oleh pemerintah Indonesia dengan nama pahlawan nasional. Namun, ada pula nama jalan yang tetap dipertahankan hingga sekarang. Adapun jalan-jalan yang belum ada namanya atau jalan yang dibangun baru maka biasanya diberi dengan nama tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia atau dari nama tokoh yang berasal dari daerah tersebut. Berikut sejarah 5 jalan tua di Padang yang dirangkum dari berbagai sumber. Jalan Nipah Jalan ini boleh disebut sebagai jalan tertua di Padang. Jalan ini sudah ada jauh sebelum Belanda mencengkeramkan pengaruhnya di Padang. Dinamakan Nipah karena di kawasan ini memang banyak terdapat nipah, yakni tumbuhan sejenis palem. Dikutip dari buku Paco-Paco Padang karya Freek Colombijn, nipah begitu penting bagi penduduk Padang pada masa lampau. Saking pentingnya, pohon ini tidak boleh ditebang. Daunnya bisa dipakai untuk atap rumah, sedangkan tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Jalan Nipah awalnya hanya jalan setapak di antara pepohon nipah. Ketika Belanda berkuasa di Padang, Nipah menjelma menjadi kawasan pemukiman serta pusat perkantoran pemerintah Belanda. Pada ujung jalan yang mengarah ke Batang Arau, dulu terdapat De Javasche Bank Padang. Bangunannya didirikan pada tahun 1925 dan masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Pemerintah Kota Padang pada tahun 1995 membangun sebuah Jembatan Sitti Nurbaya yang menghubungkan Jalan Nipah dengan kawasan Seberang Padang. Jalan Sudirman Jalan ini merupakan ruas jalan utama di Padang. Berbagai pusat perkantoran, baik kantor pemerintahan maupun kantor-kantor swasta, berjejer di sepanjangnya. Jalan ini pertama kali dinamakan Belantung atau Balantuang dalam bahasa Minang. Ketika pemerintah kolonial Belanda datang, nama tersebut tetap dipertahankan. Belantung semula kawasan yang sepi. Pusat pemerintahan di Padang masih bertumpu di kawasan sekitar Batang Arau. Namun, karena kawasan Batang Arau sudah terlalu padat, Belanda melakukan perluasan ke arah utara. Sejak saat itu, Balantung kian rami. Bahkan, Belanda membangun Rumah Gubernur di sini yang bangunannya masih dipakai hingga sekarang. Setelah kemerdekaan Indonesia, Jalan Belantung sempat berganti nama menjadi Jalan Soekarno. Pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan De-Soekarnoisasi. Kebijakan ini berimbas pada bergantinya nama Jalan Soekarno di Padang menjadi Jalan Sudirman. Jalan Bagindo Aziz Chan Bagindo Aziz Chan adalah Wali Kota Padang yang gugur di medan juang melawan penjajahan Belanda. Pemerintah Kota Padang mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Padang. Jalan Bagindo Aziz Chan membujur dari selatan ke utara. Beberapa bangunan yang mencolok di sini seperti Kantor Pos, Hotel Padang, serta beberapa kantor bank. Selain itu, terdapat sebuah gereja yang didirikan pada tahun 1885. Pada masa kolonial Belanda, Jalan Bagindo Aziz Chan dulu bernama Jalan Benteng. Dinamakan demikian karena terdapat bangunan yang dijuluki oleh masyarakat kala itu sebagai benteng. Dalam Padang Riwayatmu Dulu karya Rusli Amran, bangunan yang berjuluk benteng tersebut digambarkan sebagai gedung batu yang seram. Lokasinya di belakang Kantor Pos sekarang. Sebenarnya, gedung yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda tersebut bukan benteng, melainkan penjara militer dengan dinding yang tinggi dan tebal. Di sini, para tahanan disekap di belakang jeruji jeruji besar dengan gembok-gembok besar pula, sehingga kemungkinan untuk melarikan diri tipis sekali. Adapun bangunan kantor pos di jalan yang sekarang dulunya berada di pinggir laut, tepatnya di Jalan Samudera sekarang. Jalan Diponegoro Seperti nama-nama jalan sebelumnya, Jalan Diponegoro diambil dari nama pahlawan Indonesia. Jalan ini membentang dari utara ke selatan. Di sini, terdapat Museum Adityawarman yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah seputar Minangkabau dan Mentawai. Museum ini memiliki area taman yang luas yang dikenal sebagai Taman Melati Jalan Diponegoro juga terkenal sebagai pusat kesenian dan budaya. Pasalnya, terdapat Taman Budaya yang menjadi tempat atraksi kesenian dan budaya Namun tak banyak yang tahu pada masa kolonial, jalan ini bernama Wilhelmina. Wilhelmina adalah nama ratu Belanda yang berkuasa selama lebih dari 50 tahun, yakni dari tahun 1890 hingga 1948. Ia sangat dihormati oleh rakyatnya baik di negeri induk maupun di negeri jajahan. Di Hindia Belanda, yang merupakan daerah jajahan Belanda, banyak tempat atau jalan di Hindia Belanda yang dinamakan dengan Wilhelmina, termasuk di Padang. Namun, tidak diketahui latar belakang penamaan Jalan Wilhelmina di Padang Jalan Mohammad Yamin Di perempatan Jalan Diponegoro, membentang jalan ke arah timur menuju Pasar Raya yang dikenal sebagai Jalan Mohammad Yamin. Mohammad Yamin adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Jalan ini memiliki panjang sekitar 1 km. Ujungnya berakhir di perempatan Jalan Bagindo Aziz Chan. Jalan Mohammad Yamin merupakan salah satu pusat ekonomi di Padang. Di sini berjejer pertokoan sepanjang jalan serta pusat perbelanjaan bernama Sentral Pasar Raya. Selain itu, terdapat Masjid Taqwa Muhammadiyah yang ramai setiap waktu salat datang. Pada masa kolonial Belanda, Jalan Mohammad Yamin bernama Jalan Raaff. Raaff yang dimaksud adalah Antoine Theodore Raaff, seorang Letnan Kolonel berkebangsaan Belanda. Raaff terkenal sebagai perwira Belanda yang terlibat dalam Perang Padri pada tahun 1821. Ia memimpin pasukan yang berhasil melemahkan sejumlah basis pertahanan Kaum Padri. Namun, di tengah tugasnya, ia meninggal dunia secara mendadak di Padang pada tanggal 17 April 1824. Baca juga 4 Destinasi Wisata Edukasi di Sumbar yang Mesti Anda Kunjungi Bersama Keluarga Keberhasilan Raff dalam memimpin pasukannya sewaktu Perang Padri membuat namanya dikenang oleh pemerintah Belanda sebagai nama jalan. pkt Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Jalan Tol Trans Sumatra JTTS yang dibangun oleh PT Hutama Karya Persero. [Foto Dok. Kementerian PUPR] Padang, – Bagi yang ingin mudik ke Pulau Sumatra, taka da salahnya menambah informasi tentang jalan tol yang akan dilalui. Mulai dari kondisi jalan, titik rest area, hingga nama jalan tolnya sendiri. Nah, kali ini, kita ketahui tentang nama-nama jalan tol yang ada di Pulau Sumatra. Diketahui, Jalan Tol Trans Sumatra JTTS yang dibangun dan dikelola oleh PT Hutama Karya Persero, yang akan menghubungkan Lampung hingga Aceh, telah banyak yang resmi beroperasi. Sisanya, masih dalam tahap pembangunan, dan selebihnya dalam perencanaan untuk dibangun pada tahun-tahun mendatang. Mengutip data Hutama Karya, berikut nama-nama jalan tol yang telah beroperasi di Pulau Sumatra Jalan Tol Bakter, merupakan singkatan dari Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar. Memiliki panjang 140,94 km, jalan tol ini telah diresmikan tahun 2018. Jalan Tol Terpeka, merupakan singkatan dari Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggan – Kayu Agung. Memiliki panjang 189,2 km, jalan tol ini telah diresmikan tahun 2019. Jalan Tol Kapalbetung, merupakan singkatan dari Jalan Tol Kayu Agung – Pelmbang Betung. Jalan tol ini memiliki panjang 111,90 km. Dalam pembangunannya, jalan tol ini terdiri dari beberapa ruas atau seksi, sehingga peresmiannya pun mengikuti tahapan penyelesaian tiap ruas. Jalan Tol Kayu Agung – Jakabaring diresmikan tahun 2020, Jalan Tol Jakabaring – Kramesan diresmikan tahun 2021. Jalan Tol Permai, merupakan singkatan dari Jalan Tol Pekanbaru – Dumai. Memiliki panjang 131, 48 km, jalan tol ini diresmikan tahun 2020. Jalan Tol MKKT, merupakan singkatan dari Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi. Jalan Tol ini memiliki panjang total 61,7 km. Karena dibangun bertahap per ruas, maka peresmiannya pun tidak sesuai tahapan penyelesaian pembangunan. Jalan Tol Kualanamu – Perbarakan – Sei Rampah diresmikan tahun 2017, Jalan Tol Tanjung Morawa – Perbarakan diresmikan tahun 2018, dan beroperasi penuh pada tahun 2019. Jalan Tol Sibanceh, merupakan singkatan dari Jalan Tol Sigli – Banda Aceh. Jalan tol ini memiliki panjang total 74, 2 km. Sesuai dengan penyelesaian pembangunan tiap ruas, maka peresmiannya pun dilakukan dalam 3 tahun. Jalan Tol Indrapuri – Blang Bintang diresmikan tahun 2020, Jalan Tol Jantho – Indrapuri diresmikan tahun 2021, dan Jalan Tol Seulimeum – Jantho diresmikan tahun 2022. Selain jalan tol tersebut, juga telah ada salah satu ruas Jalan Tol Padang – Pekanbaru yang diresmikan, yakni Jalan Tol Padang – Pekanbaru atau disebut sebaliknya seksi Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang. Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang yang memiliki panjang 30,9 km, telah diresmikan Presiden Jokowi pada 4 Januari 2023 lalu. Jalan tol ini telah sering disebut dengan Jalan Tol Penang. Nah, selain itu, satu ruas lagi Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi Padang Sicincin, juga ditarget selesai pada tahun depan. Saat ini, pembangunan jalan tol sepanjang 36,6 km ini terus berlangsung. Baca juga Jalan Tol Padang – Pekanbaru Dirancang Tahan Gempa Pakai Teknologi Lead Rubber Bearing Punya usul, apa yang bagus untuk menyingkat nama Jalan Tol Padang – Sicincin? Jalan Tol Pacin, atau apa? [*/pkt]

nama jalan di padang