Ceritalegenda tersebut erat kaitannya dengan penanaman nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui watak tokoh dan jalan cerita yang ada didalamnya. Sekilas melihat judul diatas kita akan mengartikan nya sebagai β€œmenemukan bawang merah bawang putih” . Namun maksud yang sesungguhnya tidak demikian. Daricerita Bawang Merah dan Bawang Putih, nilai moral yang dapat diambil adalah menjadi oirang tidak boleh mudah iri hati dan serakah. at Maret 12, 2016. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest BeliCerita Bawang Putih Dan Bawang Merah Online harga murah terbaru 2022 daerah Jawa Barat di Tokopedia! βˆ™ Promo Pengguna Baru βˆ™ Kurir Instan βˆ™ Bebas Ongkir βˆ™ Cicilan 0%. Website tokopedia memerlukan javascript untuk dapat ditampilkan. Vay Tiền Nhanh Chỉ CαΊ§n Cmnd. Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih adalah kisah rakyat yang paling kakak sukai. Dulu ketika Kakak masih kecil cerita ini sering di dongengkan oleh ayah, nenek dan ibu Kakak. Mereka masing-masing menceritakan versi yang berbeda dari Cerita Bawang Merah Bawang Putih. Pada kesempatah kali ini kakak akan menceritakan salah satu versi terbaik dari kisah bawang merah bawang putih. Jika dilihat sekilas cerita bawang merah dan bawang putih memiliki kesamaan dengan cerita Cinderella. Pada zaman dahulu, hiduplah sebuah keluarga yang sangat bahagia. Keluarga itu mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, dan berhati lembut bernama Bawang Putih. Bawah Putih sangat sopan tingkah lakunya dan santun budi bahasanya. Orang tua bawang putih sangat mencintai anaknya yang cantik, rajin dan baik hati tersebut. Mereka memberikan pendidikan perilaku dan kasih sayang sehingga bawang putih tumbuh menjadi pribadi yang berbakti pada orang tua. Pada suatu hari, terjadilah sebuah musibah yang menimpa keluarga bahagia tersebut. Ibu Bawah Putih meninggal dunia karena sakit. Bawang Putih dan Ayahnya sangat sedih dengan kejadian ini. Untuk menghilangkan kesedihan Bawah Putih, ayahnya menikah lagi, Istri baru ayahnya adalah seorang janda dan mempunyai seorang anak perempuan bernama Bawang Merah. Ia seusia dengan Bawah Putih. Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih Pada awalnya, mereka berdua sangat baik hati pada Bawang Putih. Namun, lama kelamaan Bawang Merah dan Ibunya mulai memperlihatkan sifat asli mereka. Ternyata mereka jahat dan selalu menindas Bawang Putih. Bawang Putih disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah. Sedangkan mereka hanya bersantai-santai. Ayah Bawang Putih sama sekali tidak mengetahui hal ini. Karena ia selalu pergi berdagang keluar kota berbulan-bulan. Jika ayahnya pulang Bawang Putih tidak berani mengadukan perbuatan Ibu dan saudara tirinya. Nasib Bawang putih benar-benar sangat malang. Setelah ibunya meninggal, kini ayahnya pun meninggal karena sakit. Bawah Putih sangat sedih. Karena ia menjadi yatim piatu dan yang membuat ia sangat sedih. Bawang Putih harus tinggal bersama ibu dan saudari tirinya. Suatu hari, ibu tirinya menyuruh Bawang Putih mencuci baju di sungai. ’ Bawang Putih, cucilah baju-baju kotor ini! Dan berhati-hatilah jangan sampai baju kesayanganku rusak atau hanyut disungai.’’ Perintah ibu tirinya. ’ Baik bu.’’ Jawab Bawang Putih. Bawang Putih pergi menuju sungai, ketika sedang mencuci. Tanpa sadar, salah satu baju ibunya hanyut terbawa arus sungai. Bawang Putih sangat panik dan takut, karena baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Bawang Putih akhirnya kembali kerumah dan melapor kepada ibu tirinya. Ibunya sangat marah. ’ Dasar bodoh! Baju kesayanganku itu harganya sangat mahal. Apakah kau mampu untuk menggantinya? Cepat cari dan jangan pulang sebelum kau temukan bajuku!’’ Cerita Bawang Merah Bawang Putih Bawang Pusih sangat sedih dan ia berjalan menyusuri aliran sungai. Ia lalu bertemu dengan seorang pemburu yang sedang minum di pinggir sungai. Ia bertanya kepada pemburu itu, ’ Permisi, apakah paman melihat sehelai baju yang hanyut.’’ ’ Ya, aku melihatnya. Baju itu hanyut ke arah sana.’’ Ujar si pemburu. Bawah Putih berjalan menuju arah yang di tunjuk si pemburu. Namun, baju ibunya tidak juga ketemu. Bawang Putih sudah hampir menyerah karena hari sudah mulai gelap. Ketika ia akan pulang , dari kejauhan ia melihat sebuah rumah. Bawang Putih berjalan kerumah itu dan mengetuk pintu. Keluarlah seorang nenek penghuni rumah. ’ Ada apa gadis cantik?’’ Tanya nenek itu. ’ Aku sedang mencari baju ibuku yang hanyut. Apakah nenek melihatnya?” Tanya Bawang Putih. ’ Kebetulan tadi ketika aku sedang mengambil air di sungai. Aku menemukan sehelai baju. Mungkin saja itu baju mulik ibumu.’’ Kata nenek itu. Ketika Bawang Putih melihat baju itu. Ternyata benar baju itu milik ibunya.. ia sangat berterima kasih kepada nenek itu. Karena hari sudah malam, nenek itu menyuruh Bawang Putih menginap, dan bahkan tinggal di rumahnya selama lima hari. Selama tinggal dirumah nenek itu. Bawang Putih sangat rajin. Nenek sangat senang kepadanya. Pada hari kelima ketika Bawang Putih akan pulang. Nenek itu memberikan hadiah kepada Bawang Putih karena sudah membantunya bekerja membersihkan rumah. ’ Bawang Putih, ini ada dua buah labu. Pilihlah salah satu.’’ Kata nenek itu. Bawang Putih memilih labu yang kecil karena ia takut tidak kuat membawa yang besar. Setelah mengucapkan terima kasih, ia langsung bergegas pulang. Setibanya ia dirumah. Bawang Putih membelah labu itu. Ia langsung terkejut karena di dalamnya berisi intan permata dan berlian sangat banyak. Ia menceritakan kejadian itu kepada ibunya sekaligus pertemuanya dengan nenek itu. Mendengar cerita Bawang Putih, ibu tirinya langsung menyuruh Bawang Merah pergi kerumah nenek itu. Sebelum Bawang Merah pergi ibunya berpesan ’ Bawang Merah, pilihlah labu yang sangat besar. Di dalamnya pasti akan lebih banyak intan berlian.’’ Bawang Merah pergi kerumah nenek itu tinggal dan tinggal selama lima hari. Namun, sifat Bawang Merah sangat berbeda dengan Bawang Putih. Bawang Merah sangat malas. Ia tidak pernah membantu pekerjaan nenek. Kerjaannya hanya makan dan tidur. Akhirnya karena merasa kesal, setelah lima hari nenek menyuruh Bawang Merah pulang tanpa memberi hadiah labu. Bawang Merah bertanya dengan ketus. ’ Hei nenek tua, bukankan seharusnya engkau memberiku labu?’’ Nenek itu kemudian memberikan labu yang besar kepada Bawang Merah. Maka tanpa mengucapkan terima kasih, Bawang Merah langsung bergegas pulang. Ia sangat senang karena mendapatkan labu yang lebih besar dari Bawang Putih. Setelah sampai dirumah, Bawang merah dan ibunya segera mengusir Bawang putih dari rumah. Tidak lupa mereka mengunci pintu dan jendela dari dalam. Hal ini agar tidak ada orang lain yang tahu isi dari labi besar yang dibawa Bawang Merah. Bersama ibunya, ia langsung membelah labu besar itu. Dan tebayang dalam benak mereka intan permata yang berlimpah. Namun ternyata, yang keluar dari labu tersebut bukanlahh intan permata seperti yang meraka bayangkan. Melainkan ratusan dan puluhan kelabang, kalajengking dan ular berbisa. Ratusan ekor binatang berbisa itu menyerang ibu dan Bawang Merah. Mereka pun mati digigit oleh binatang-binatang berbisa itu akibat terlalu tamak. Setelah kematian ibu dan saudara tirinya. Bawang putih hidup sebatang kara. Walaupun demikian, karena Bawang Putih anak yang rajin dan baik, dia sangat disayangi oleh masyarakat disekitarnya. Dia pun dapat hidup berbahagia. Nantikan lanjutan kisah Bawang Putih diartikel kami selanjutnya. Pesan moral dari Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih adalah Jangan terlalu tamak dan serakah. Setiap orang sudah memiliki rezekinya masing-masing. Orang yang terlalu serakah akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya. Selalu berbuat baik lah dalam setiap tingkah laku, maka kita akan mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan. Jika kalian suka dengan kisah bawang merah dan bawang putih jangan lupa membagikan cerita rakyat Indonesia ini keteman-temannya yah. Tunggu kumpulan cerita rakyat terbaik dari kami selanjutnya di facebook, twitter dan google plus. Selamat membaca cerita dongeng anak dari kami hari ini. Jakarta - Mendongeng merupakan cara asyik untuk mengisi waktu di rumah bersama buah hati. Selain menghibur, mendongeng juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif mereka. Salah satu dongeng yang bisa Bunda pilih adalah cerita Bawang Merah Bawang seperti Bawang Mewah Bawang Putih dan judul cerita dongeng lainnya merupakan media yang efektif dalam membentuk karakter anak sejak dini. Keefektifan tersebut dapat digunakan sebagai sarana dalam penyampaian pesan tentang sesuatu. Sebab, dongeng merupakan cerita yang mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang baik untuk anak, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional dalam bukunya 2003 bahwa salah satu unsur intrinsik yang ada dalam dongeng adalah memiliki amanat atau pesan moral. Oleh sebab itu, dongeng bisa dijadikan sebagai media untuk membentuk karakter anak karena memiliki nilai budi pekerti yang bisa dipelajari oleh anak. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Berikut cerita dongeng Bawang Merah Bawang Putih yang bisa Bunda ceritakan pada Si KecilBawang merah bawang putih merupakan cerita rakyat yang berasal dari provinsi Riau. berkisah tentang dua orang gadis kakak beradik yang memiliki sifat yang bertolak belakang, serta ibu tiri dari Bawang Putih yang pilih hiduplah seorang gadis bernama Bawang Putih yang tinggal bersama ibu dan kakak tirinya yang bernama Bawang Merah. Ibu dan kakak tiri Bawang Putih memiliki sifat yang jahat. Mereka kerap berbuat buruk pada Bawang Putih, seperti menyuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya seorang kehidupan Bawang Putih amatlah bahagia. Ayahnya seorang pedagang yang sering bepergian dan ibu kandungnya yang sangat sayang kepadanya. Namun, semua itu berubah ketika keduanya merah bawang putih/ Foto Dok. detikHOTPraktis, ibu dan kakak tirinya, Bawang Merah bersikap semakin jahat kepada Bawang Putih. Setiap hari dia harus melayani semua kebutuhan Bawang Merah dan ibu tirinya. Hingga pada suatu ketika Bawang Putih sedang mencuci di pinggir sungai, tanpa disadari salah satu selendang kesayangan Bawang Merah sampai di rumah, Bawang Merah memarahi Bawang Putih karena selendangnya tidak ditemukan."Dasar ceroboh!" bentak Bawang Merah. "Pokoknya kamu harus mencari selendang itu, dan jangan berani pulang ke rumah kalau kamu belum menemukannya!"Akhirnya, Bawang Putih menyusuri sungai untuk mencari selendang tersebut. Hingga larut malam, selendang itu belum kunjung tengah menyusuri sungai, Bawang Putih melihat sebuah gubuk. Bawang putih segera menghampiri gubuk tersebut dan mengetuknya. "Permisi!" kata Bawang berapa lama, seorang perempuan tua membuka pintu. "Siapa kamu, nak?" tanya nenek tersebut ternyata dihuni seorang nenek yang hidup sebatang kara. Bawang Putih pun akhirnya meminta izin untuk menginap semalam."Saya Bawang Putih, nek. Tadi saya sedang mencari baju yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?" tanya Bawang itu cukup baik hati, dia mempersilakan Bawang Putih untuk menginap di gubuknya."Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?" tanya selendang yang dicari Bawang Putih ditemukan oleh si nenek. Dan nenek itu mau menyerahkan selendang itu dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya selama seminggu."Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu di sini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?" pinta Putih dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Waktu seminggu pun berlalu, dan sudah waktunya Bawang Putih untuk beranjak pulang. Karena selama tinggal di sana, Bawang Putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia temukan dan memberi hadiah kepada Bawang Putih."Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Aku turut senang karena kau sangat rajin. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa selendangmu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!" kata disuruh memilih dua buah labu untuk dibawa pulang. Awalnya Bawang Putih ingin menolak, namun karena ingin menghormati pemberian si nenek, Bawang Putih akhirnya memilih labu yang lebih kecil dengan alasan takut tak kuat membawanya. Dan nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan Putih pun segera pulang dan menyerahkan selendang tersebut kepada Bawang Merah. Setelah itu, dia segera ke dapur untuk membelah labu dan memasaknya. Namun betapa terkejutnya dia, karena ketika labu itu dibelah, ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Ibu tiri Bawang Putih yang tidak sengaja melihatnya, langsung merampas semua emas permata tersebut. Dia juga memaksa Bawang Putih untuk menceritakan dari mana mendapatkan labu ajaib Putih menceritakan dengan sejujurnya. Mendengar cerita tersebut, muncul niat jahat di benak ibu tiri yang serakah itu. Besoknya, dia menyuruh Bawang Merah untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Bawang Putih, dia berharap akan bisa membawa pulang labu yang lebih besar sehingga isinya lebih cerita, Bawang Merah tiba di gubuk nenek, dan dia pun tinggal di sana selama seminggu. Tidak seperti Bawang Putih yang rajin, selama seminggu itu, Bawang Merah hanya bermalas-malasan dan tidak membantu pekerjaan si berlalu, nenek itu membolehkan Bawang Merah untuk pulang. Dengan perasaan heran, Bawang Merah pun kemudian bertanya kepada si nenek."Bukankah seharusnya nenek memberikan labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?" tanya bawang itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengambil labu yang besar dan segera berlari pulang tanpa mengucapkan terima di rumah, ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang besar. Dia berpikir pasti emas di dalamnya cukup banyak. Karena tak ingin diketahui oleh Bawang Putih, mereka menyuruh Bawang Putih untuk mencuci pakaian di sungai. Setelah itu, mereka masuk ke dalam kamar dan menguncinya dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Di luar dugaan, bukan emas permata yang ada di dalamnya, melainkan berisi ular, kalajengking, dan hewan berbisa lainnya. Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dan menggigit Bawang Merah dan ibunya yang dongeng Bawang Merah Bawang Putih dalam Bahasa InggrisIn village, live a widow with her two beautiful daughters, Bawang Merah Red Onion and Bawang Putih White Garlic. Bawang Putih's real father which was also the widows's husband died long ago. Bawang Merah and Bawang Putih had opposite characters and personalities. Bawang Putih was diligent, kind, honest and humble girl. Meanwhile, Bawang merah was lazy, glamorous, proud and envious girl. Bawang Merah's bad personality was worsened because her mother spoiled her. The widow always gave her everything she wanted. It was Bawang Putih who did all the works in the house. Doing the laundry, cooking, cleaning, essentially all works were carried out by herself. Meanwhile, Bawang Merah and the widow just spent times making themselves up, because when they needed something they could just ask Bawang Putih never complained the bad fate she had to face. She always served her step-mother and sister happily. One day, Bawang Putih was doing her step-mother and sister's laundry. Bawang Putih didn't realize it when a piece of cloth belonged to her mother was washed away by the river. How sad was she, thinking that if the cloth couldn't be found she would be blamed, and it wasn't impossible that she would bu punished and expelled from afraid that her mother cloth could not be found, Bawang Putih kept looking and walked along the river with its strong current. Every time she saw someone by the river, she always asked him or her about her mother's cloth which was washed away by the river, but everyone didn't know where the cloth was. Eventually Bawang Putih came to a place where the river flowed into a cave. Surprisingly, there was a very old woman in the cave. Bawang Putih asked the old woman if she knew of the cloth whereabouts. The woman knew where the cloth was, but she made a condition before she handed it to Bawang Putih. The condition was that she had to work assisting the old woman. Bawang Putih was used to working hard so that her work pleased the old was late afternoon and Bawang Putih was saying goodbye to the old woman. The woman handed the cloth to her. because of her kindness, the old woman offered her a gift of pumpkins. There were two of them, one was larger than the other. Bawang Putih was asked to choose the gift she wanted. She wasn't greedy, there she chose the smaller home, the Step-Mother and Bawang Merah were furious because Bawang Putih was late. She told them what happened from the time her mother's cloth was washed away until her encounter with the old woman in the cave. Her step-mother was still furious because she was already late and only brought one small pumkin, so the mother smashed the pumpkin to the ground. "Whack..." and the pumpkin was broken, but it was miraculous that in the pumpkin there were beautiful golden, jewel, and diamond ornaments. The Widow and Bawang Merah were very schocked. They could get very rich with that much jewelry. But greedy they were, they yelled at Bawang Putih asking why she didn't take the large pumkin instead. In the Widow and Bawang Merah's minds, if the larger pumpkin was taken, they should get much more their greed, Bawang Merah folowed the steps told by Bawang Putih. She wilingly drifted her mother's cloth, walked along the river, asked people and eventually came to the cave where the old woman lived. Unlike Bawang Putih, however, bawang Merah refused the old woman's order to work and She even arrogantly ordered the old woman to give her the larger pumpkin. And so the old woman gave it to Bawang Merah happily brought the pumpkin that the old woman gave, while imagining how much jewelry she would get. Returning home, the Widow welcomed her beloved daughter. Not waiting for long, the pumpkin was smashed to the ground, "whack ..." but instead of the jewelry, appeared various terrifying snakes. The Widow and Bawang Merah finally realized what they did all this time was wrong and asked Bawang Putih to forgive moral cerita Bawang Merah Bawang PutihPesan moral yang bisa diambil dari dongeng ini bahwa orang yang berbuat jahat dan serakah akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Namun, setiap perbuatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik ini juga mengajari anak-anak untuk tidak bermalas-malasan dan berusaha menghadapi segala sesuatu dengan senang hati. Selain itu, mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang diberikan oleh orang selamat membacakan dongeng Bawang Merah Bawang Putih untuk buah hati tercinta ya, juga Bunda, manfaat mendongeng untuk anak pada video berikut[GambasVideo Haibunda] haf/haf Ilustrasi bercerita pada anak. Foto ShutterstockSiapa yang enggak tahu cerita bawang merah bawang putih? Kisah ini menjadi salah satu cerita rakyat yang sangat populer dan bahkan diangkat menjadi bawang merah dan bawang putih bisa kamu ceritakan pada anak, Ma. Selain sebagai hiburan, kisah ini mengandung pesan moral yang baik ditanamkan pada anak-anak. Terus apa ya, pesan moralnya? Untuk mengetahuinya, yuk kita simak dulu cerita lengkap bawang merah dan bawang Bawang Merah Bawang PutihIlustrasi cerita bawang merah bawang putih. Foto FreepikPada zaman dahulu kala hiduplah dua orang gadis yang bernama Bawang Putih dan Bawang Merah. Bawang Putih tinggal bersama ibu tirinya dan saudara tirinya, Bawang Bawang Putih meninggal ketika dia masih bayi. Ayahnya menikah lagi dengan wanita lain dan kemudian saudari tirinya tidak lama setelah itu ayahnya meninggal. Sejak saat itu, kehidupan Bawang Putih menjadi sangat dan saudara tirinya memperlakukan Bawang Putih dengan buruk dan selalu memintanya untuk melakukan semua pekerjaan rumah cerita bawang merah bawang putih. Foto FreepikSuatu hari, Bawang Putih disuruh ibunya untuk mencuci pakaian di sungai. Sayangnya, Bawang Putih sedikit lalai dan ternyata pakaian ibunya hanyut di Putih benar-benar takut saat itu. Dia takut ibunya akan marah besar. Karenanya, dia nekat untuk mengejar pakaian ibunya yang sedang mengejar pakaian ibunya, Bawang Putih bertemu dengan seorang nenek. Nenek itu bilang kalau dia menyimpan baju ibu Bawang Putih dan akan mengembalikan pakaian itu asalkan Bawang Putih mau Bawang Putih memang anak yang baik, dia pun dengan senang hati membantu sang nenek. Setelah selesai, nenek itu memberikan pakaian ibu Bawang rasa terima kasih, nenek itu juga membawakan dua buah labu untuk Bawang Putih. Satu berukuran kecil, satunya lagi berukuran Putih disuruh untuk membawa pulang salah satunya. Karena Bawang Putih bukan orang yang tamak, ia pun memilih labu yang kecil. Setelah berterima kasih kepada si nenek, Bawang Putih kemudian dia tiba di rumah, ibu tirinya dan Bawang Merah marah. Mereka telah menunggunya sepanjang Putih kemudian bercerita tentang pakaian yang hanyut, nenek itu, dan labu pemberiannya. Ibunya benar-benar marah sehingga dia mengambil labu itu dan membantingnya ke mereka semua terkejut. Di dalam labu, mereka menemukan perhiasan berupa emas dan permata. Ibu Bawang Merah pun ingin mendapatkan labu yang lebih besar sehingga ia berkata kepada Bawang Merahβ€œBawang Merah, cepatlah. Pergi ke sungai dan buang pakaianku ke dalam air. Setelah itu, cari nenek itu. Ingat, kamu harus mengambil labu besar,” ibu tiri meminta Bawang Merah untuk melakukan persis sama seperti Pengalaman Bawang Merah pun menurut dan segera pergi ke sungai. Dia melempar pakaian dan berpura-pura mencarinya. Tidak lama setelah itu, dia bertemu nenek yang diceritakan oleh Bawang sebelumnya, si nenek meminta Bawang Merah untuk membantunya. Namun, Bawang Merah menolak dan meminta wanita tua itu untuk memberinya labu tua itu kemudian memberinya yang besar. Bawang Merah sangat senang. Ketika dia tiba di rumah, ibunya tidak sabar dan langsung menghancurkan labu itu ke pun berteriak karena ada banyak ular di dalam labu! Mereka benar-benar takut. Mereka takut ular akan menggigit mereka.β€œBu, Aku pikir Tuhan sedang menghukum dan mengingatkan kita. Kita telah melakukan hal-hal buruk pada Bawang Putih. Dan Tuhan tidak suka itu. Kita harus meminta maaf kepada Bawang Putih,” kata Bawang keduanya menyadari kesalahan mereka. Mereka meminta maaf dan dengan senang hati Bawang Putih memaafkan dari cerita Bawang Merah Bawang Putih, kita bisa memetik pesan moral bahwa kita tidak boleh menjadi orang yang tamak. Selain itu, kita juga harus menjadi orang yang baik. Jika seseorang berbuat baik, pasti Tuhan akan senantiasa menolong mereka. Sementara orang yang suka berbuat jahat, pasti akan menerima balasannya.

komentar cerita bawang merah dan bawang putih